Jumat, 08 Januari 2010

Sekilas Tentang Ekowisata




Sekitar tahun 1980-an lahir suatu konsep Alternative Tourism yang memberikan suatu kritikan terhadap paradigma lama tentang pariwisata. Pembangunan pariwisata pada paradigma lama cenderung merupakan pembangunan besar-besaran dengan pertumbuhan yang cepat, eksploitasi sumberdaya baik alam maupun masyarakat tanpa memperhatikan kelestariannya, dan tidak memperhatikan kepentingan masyarakat lokal. Paradigma baru kemudian muncul dengan memperhatikan kepentingan masyarakat lokal. Konsep baru inilah yang kelak populer dinamakan ekowisata.

Ekowisata (Fennel, 1999:43) merupakan wisata berbasis alam yang berkelanjutan dengan fokus pengalaman dan pendidikan tentang alam, dikelola dengan sistem pengelolaan tertentu dan memberi dampak negatif paling rendah terhadap lingkungan, tidak bersifat konsumtif dan berorientasi pada lokal (dalam hal kontrol, manfaat yang dapat diambil dari kegiatan usaha).

Jauh sebelumnya, Auliana Poon (1993), telah menyebutkan bahwa pariwisata masal telah membuka jalan untuk ’pariwisata baru’. Yang dimaksud dengan wisatawan baru adalah wisatawan yang lebih canggih dan berpengalaman, yang lebih suka merencanakan perjalanan wisata mereka sendiri dan bepergian secara mandiri. Menurut Poon, wisatawan baru ini bersifat lebih spontan dan luwes dalam mengatur susunan perjalanan wisata mereka. Mereka juga lebih cenderung menyenangi obyek-obyek wisata dengan minat khusus, seperti wisata budaya, wisata berbasis alam atau wisata petualangan. Mereka lebih mementingkan pengalaman yang asli dan perjalanan singkat ke satu daerah wisata saja.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar